Desa Beran terletak di wilayah administratif Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur. Secara geografis, desa ini termasuk dalam kawasan yang strategis karena berada tidak jauh dari pusat pemerintahan kabupaten, sehingga memiliki akses yang relatif mudah terhadap layanan publik dan kegiatan ekonomi regional.
Letak astronomis Desa Beran berada pada kisaran koordinat 7°24' LS dan 111°26' BT. Posisi ini menempatkan Desa Beran di kawasan dataran rendah yang cenderung subur dan cocok untuk kegiatan pertanian, permukiman, serta pengembangan infrastruktur desa secara berkelanjutan.
Di sebelah utara, Desa Beran berbatasan langsung dengan Kelurahan Margomulyo dan yang merupakan bagian dari wilayah perkotaan Kabupaten Ngawi. Batas ini menjadi jalur penting yang menghubungkan desa dengan pusat aktivitas pemerintahan dan perdagangan lokal.
Sementara itu, di sebelah selatan, Desa Beran berbatasan dengan Desa Dawu. Wilayah ini didominasi oleh lahan pertanian dan permukiman warga, yang sekaligus menjadi penyangga dalam sektor pangan dan tenaga kerja di kawasan selatan Kecamatan Ngawi.
Adapun di sebelah timur, desa ini berbatasan dengan sungai Bengawan Madiun dan Desa Kartoharjo, dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Jururejo. Kedua batas tersebut memperlihatkan hubungan sosial dan ekonomi yang cukup erat antarwarga desa, ditunjang oleh jaringan jalan desa yang menghubungkan aktivitas harian masyarakat.
Desa Beran terletak di wilayah dataran rendah yang relatif landai, dengan kontur tanah yang mendukung berbagai aktivitas pertanian dan pemukiman. Sebagian besar permukaan wilayah desa berupa lahan terbuka yang telah dimanfaatkan untuk sawah, ladang, dan perumahan warga. Meskipun didominasi oleh dataran, di beberapa titik masih terdapat perbukitan kecil yang menjadi batas alami antara wilayah desa dan desa tetangga.
Aliran sungai yang melintasi bagian barat desa menjadi salah satu sumber air utama bagi masyarakat, khususnya dalam mendukung sistem irigasi sawah. Sungai ini tidak hanya berperan dalam pemenuhan kebutuhan air pertanian, tetapi juga menjadi bagian dari ekosistem lokal yang mendukung kehidupan flora dan fauna sekitar. Pemanfaatan air sungai secara bijak menjadi perhatian bersama, terutama dalam musim kemarau yang panjang.
Jenis tanah yang mendominasi wilayah Desa Beran adalah tanah aluvial dan regosol yang memiliki tekstur sedang hingga agak lempung. Karakteristik tanah ini cukup subur dan cocok untuk ditanami berbagai jenis tanaman pangan dan hortikultura. Kondisi ini menjadikan desa memiliki potensi pertanian yang baik, terutama untuk komoditas seperti padi, jagung, dan sayur-sayuran.
Curah hujan di Desa Beran tergolong sedang hingga tinggi dengan pola hujan yang cukup merata sepanjang tahun, meskipun lebih dominan pada musim penghujan antara bulan November hingga Maret. Rata-rata curah hujan tahunan berkisar antara 1.500 hingga 2.000 mm, yang cukup mendukung aktivitas pertanian tadah hujan dan menjaga kelembapan tanah.
Iklim desa termasuk dalam kategori tropis basah dengan suhu harian berkisar antara 24 hingga 33 derajat Celsius. Kelembaban udara relatif tinggi, terutama pada musim hujan. Kondisi iklim ini mendukung pertumbuhan vegetasi yang subur dan menjadikan wilayah Desa Beran nyaman untuk aktivitas pertanian dan kehidupan masyarakat sehari-hari.
Desa Beran secara administratif terbagi ke dalam beberapa unit pemerintahan terkecil yang memudahkan pengelolaan wilayah dan pelayanan masyarakat. Terdapat sejumlah dusun yang menjadi wilayah pemukiman utama, masing-masing memiliki beberapa Rukun Warga (RW) yang kemudian terbagi lagi menjadi Rukun Tetangga (RT). Struktur pembagian ini tidak hanya mencerminkan keteraturan administratif, tetapi juga menjadi dasar koordinasi kegiatan sosial dan pembangunan lokal.
Secara fisik, Desa Beran memiliki bentang alam yang didominasi oleh wilayah dataran yang subur dan cocok untuk pertanian serta permukiman. Sebagian kecil wilayah memiliki kontur agak berbukit, terutama di bagian tepi desa, yang menjadi pembatas alami antarwilayah. Kombinasi antara dataran dan perbukitan ini menjadikan lanskap desa bervariasi dan memberikan karakter tersendiri bagi tata ruang desa.